Brakk...
"Tiba-tiba terdengar suara benda berjatuhan dari dalam kastil, diluar ruangan mereka.
"Ada apa diluar? apakah ada orang? tapi bagaimana ada yang bisa masuk kedalam sini!"
...
Mereka semua keluar ruangan, untuk mengecek apa yang terjadi diluar.
Srakk...
Sebuah belati meluncur dengan cepat dan hampir mengenai wajah Yoona, kalau saja tidak ditahan oleh kekuatan Bella.
"Berani sekali, mengarahkan belati kearah kami!" Marah Liza, sembari mengeluarkan api dari tangannya dan melemparnya kearah mereka.
"Liza hentikan, mereka hanya anak kecil!" Teriak Suzy khawatir sampai kemudian,
Brukk...
Seekor kelelawar besar jatuh tepat, di belakang kedua anak itu, ternyata Liza menyerang kelelawar besar yang hendak menyakiti kedua anak itu. Nampak semua orang kaget, dan melihat kearah kelelawar yang sudah mati itu.
"Kelelawar pemangsa!" Kaget Yoona, saat melihat kelelawar itu. kelelawar itu mati gosong dengan mata terbuka menampilkan mata merah menyala yang mengerikan.
"Apakah dia seekor Vampir?" Tanya Liza melihat kearah kelelawar itu, untuk ukuran kelelewar biasa kelelawar ini sangatlah besar, dan belum lagi bertanduk, dan ada taring runcing di kedua sudut bibirnya.
"Bukan, tapi mungkin saja dia adalah peliharaan seorang Vampir." Jelas Yoona dengan khawatir, sementara semua orang memandang tak mengerti ke arahnya.
"Klan evil punya kebiasaan memelihara kelelawar jenis ini, klan kami tidak melakukan itu karna kelelawar ini harus di besarkan dengan meminum darah vampir, setiap harinya." Jelas Yoona, membuat mereka semua kini mengangguk
"Suzy, kau harus membantuku menghapus jejak, kelelawar pemangsa ini. mereka mempunyai keterikatan dengan pemiliknya, bisa saja klan evil mengetahui keberadaan kastil ini karna merasakan aura dari kelelawaryang sudah mati ini!" Jelas Yoona, entah bahaya apa yang akan datang setelah ini, yang jelas ia tau kalau ini semua bukanlah suatu pertanda yang baik.
"Baiklah!" Ujar Suzy, ia percaya dengan apapun yang dilakukan oleh Yoona.
Suzy menggunakan kekuatan cahayanya, untuk membuat kelelawar itu membias. sementara Yoona menggunakan kekuatan teleportasinya, untuk memindahkan sisa aura kelelawar itu, ketempat yang jauh dari mereka. beratus-ratus tahun ia bersembunyi dari klan evil, tidak meminum darah agar aura Vampirnya tidak bisa terlacak oleh mereka. klan penghianat, yang telah menyebabkan peperangan besar, lima ratus yang lalu. kekuatannya takkan mampu mengalahkan klan evil, bahkan sampai sekarang ia tidak tau bagaimana nasib klan dan orang tuanya, setelah peperangan itu.
Suzy dan Yoona menghela nafas lega, setelah membereskan kelelawar itu. sampai kemudian pandangan mereka tertuju pada dua anak, yang masih terlihat sangat waspada terhadap mereka semua.
"Bagaimana dua anak ini bisa masuk?" Heran Bella berkacak pinggang.
"Hei dik, apa kalian lapar?" tanya Yoona karna melihat wajah dua anak itu, yang terlihat pucat dengan keringat yang bercucuran.
...
Saat ini mereka sedang duduk, sembari menatap dua anak yang sedang memakan makanannya dengan lahap. Seorang anak laki-laki tanggung, dengan adik perempuan kecilnya.
"Jadi, bisa kalian jelaskan. kenapa kalian bisa masuk kesini?" Tanya Suzy, yang membuat anak laki-laki yang besar menghentikan laju makannya, dan diikuti oleh adiknya, yang memang selalu mengikuti perilaku kakaknya.
"Kami dikejar!" Ujar anak laki-laki itu, sembari melihat kearah adiknya.
"Memangnya siapa yang mengejar kalian!" Tanya Suzy lagi, dengan penasaran.
"Kami tidak tau, tapi kelelawar tadi adalah salah satu miliknya. kami setidaknya, dikejar oleh sepuluh ekor kelelawar, tadi. Ibu dan ayah kami berjuang melawan para kelelawar itu, dan menyuruh kami berlari, hingga kami bisa sampai, disini!" jelas anak itu lagi, menceritakan semua yang telah terjadi.
"Jadi maksud kalian, salah satu dari klan evil yang telah mengejar kalian!" tanya Yoona dengan raut khawatir.
"Kami tidak tahu, yang jelas mereka menginginkan kami, dan orang tua kami bersusah payah untuk melindungi kami!" Ungkap anak laki-laki itu, kemudian meminum air yang tersedia di meja.
"Kak, tolong. bisakah kalian menyelamatkan orang tua kami, kami pasti akan pergi, setelah mereka menemukan kami!" tangis anak perempuan itu, yang langsung dipeluk oleh kakaknya agar berhenti menangis.
"Bukannya tidak ingin membantu, tapi... jika mereka memang dikejar oleh klan evil, mereka mungkin sudah mati." ujar Yoona, walau sebenarnya tak tega mengatakannya.
"Kalau begitu, bisakah kalian melindungi kami untuk sementara ini. kami masih punya misi yang harus kami selesaikan!" Pinta anak laki-laki itu memohon, sementara mereka berenam saling memandang satu sama lain.
"Tentu saja bisa. tapi sebelum itu, bukankah kita harus berkenalan terlebih dahulu. Namaku Yoona, ini Suzy, Liza, Bella, Luna, dan ini Aldric!" Ujar Yoona tersenyum, sembari memperkenalkan teman-temannya satu persatu, yang mereka juga tersenyum kearah kedua anak itu.
"Namaku Andrew, dan ini adikku Nataly. ayah dan ibu kami adalah seorang pesulap ternama dikota!" Ujar Andrew, ikut memperkenalkan dirinya dan juga adiknya dengan sopan.
"Baiklah, pertama-tama kita harus memperkuat keamanan kastil ini dulu! bagaimana bisa keamanan hutan ini bahkan bisa di tembus oleh dua bocah biasa, seperti mereka." heran Suzy tak habis pikir sembari mengerutkan alisnya menatap dua anak itu, walau sudah pasti kalau mereka itu manusia, Suzy dapat merasakan energi lain yang tak bisa di jelaskan dari dua anak itu.
Seketika dua anak itu meneguk salivanya dengan kasar. Sang kakak menggenggam tangan adiknya kemudian menatap mereka berlima satu persatu.
"Kami benar-benar tidak sengaja masuk kesini, kami melihat cahaya biru keperakan, dan karna dalam situasi sulit kami menerobos masuk untuk berlindung, siapa sangka kelelawar itu juga ikut masuk bersama kami!" jelasnya dengan tergesa.
"Sudahlah, aku harap kalian akan menjelaskan lebih detail lagi nantinya, sekarang kami harus memperkuat keamanan kastil terlebih dahulu, agar tak ada lagi sembarang orang yang bisa masuk!" Liza terlihat acuh menatap mereka, seolah seperti Suzy dia bisa membaca sesuatu. Mungkin karna mereka berdua yang paling tua disini, insting mereka lebih tajam dan lebih peka pada suatu hal. Andrew dan Nataly saling menatap dan kembali melihat mereka berlima dengan ragu.
" Yah... setelah ini, semuanya akan terungkap satu persatu." guman Nataly lirih, sementara mereka semua tidak begitu memperhatikannya. Mereka semua bergegas beranjak dari sana.
"Biarkan aku, ikut membantu!" Pinta Aldric ingin bisa berguna, walau ia tahu itu tidak akan terlalu banyak, karna jumlah mana yang ia miliki tak sebanyak saat ia menjadi seorang warewolf.
"Bukankah, kau sekarang manusia?"
"Aku punya beberapa benda sihir yang kudapatkan dengan susah payah di pasar gelap, walaupun tak begitu kuat setidaknya aku harap ini bisa sedikit membantu. Aku akan memperbaiki lingkaran sihir yang rusak!" ungkap Aldric memegang sesuatu yang berada di dalam saku jasnya.
"Baiklah kalau begitu, terserah kau saja. Sekarang ayo pergi, kita lakukan tugas kita masing!" Ujar Suzy, kemudian langsung bergerak menuju luar kastil.
"Ayo, kita juga ikut membantu!" Ujar Andrew pada adiknya.
"Tapi...."
"Sst... aku sudah mengaturnya." Nataly mengangguk mulai mengeluarkan sesuatu dari sakunya dan memberikannya pada kakaknya. saat ini yang terpenting adalah mendapat kepercayaan dari mereka berlima.
"Aku melihatnya!"