Jester menawarkan jasa meramalnya kepada tuan Rem Scraster.
Metode yang dia pakai dalam meramal ialah menerawang sebuah kartu yang dipilih dari 340 kartu Arcana Emperor.
Tidak termasuk Kartu Tarot dan kartu Remi.
Sekumpulan kartu buatan dari zaman sebelum perang dunia ke 71.968 dimulai. Kartu kartu Arcana Emperor bertemakan tentang ilustrasi tentang manusia dalam mengambil sikap.
"Ini adalah warisan sejak leluhur kami dalam meramal seseorang menggunakan kartu Arcana Emperor...
"Meski kami dianggap gila oleh banyak orang, tidak membuat warisan yang telah diturunkan leluhurku hilang begitu saja!"...
Jester menceritakan mengapa dia tetap menawarkan jasa ramalan meski pekerjaan utamanya sebagai badut penghibur.
Leluhur atau nenek moyangnya dulu semuanya juga mempunyai hal yang serupa, yaitu sama sama berkaris sebagai badut maupun maskot menghibur banyak orang.
Jester hanyalah satu satunya pewaris terakhir yang tersisa. Semua keluarga, teman, bahkan orang berharganya harus mati saat perang menghadapi para monster dulu.
Jester tetap menjalankan seperti apa kebiasaan leluhurnya dulu, yaitu tetap menghibur siapapun tanpa mengharapkan imbalan.
"Tidak perlu dilanjutkan,
"Aku tidak mau nama kakek, juga nenekmu kau sebutkan juga!"
Storm menghentikan cerita dari badut Jester.
Mana mau dia mendengarkan dongeng cerita dari Jester. Sekali lagi dia kesini bukan mendengar dia bercerita masa lalunya, tetapi ingin minta diramal olehnya.
Apakah dia benar benar seorang peramal atau hanya orang yang mengaku ngaku saja?
Dia tidak bsia memastikannya sendiri. Tetapi yang pasti dia ingin melihat bagaimana badut ini mengeluarkan kemapuannya.
"Baik tuan Rem, maafkan saya atas keteledoran saya...
Jester seketika tersadar.
Dia menggaruk topi badut dikenakannya yang sama sekali tidak gatal. Dia ditegur tuan Rem karena bercerita mengenai warisan dari leluhurnya.
Tanpa berlama lama lagi, Jester mengambil 50 kartu Arcana Emperor yang setiap kartunya sudah dia beri tanda khusus.
Dari 340 kartu Arcana Emperor hanya sekitar 50 kartu saja yang dapat dia terawang menggunakan Potentialnya.
"Kartu yang menarik?"
Storm mengamati setiap kartu yang tersusun diatas meja.
Silih berganti silih Storm satu persatu mengambil kartu itu. Lalu mengembalikannya jika tidak ada yang terlihat menarik baginya.
Dari apa yang dilihat olehnya semua kartu mempunyai desain dan ukuran yang sama. Namun yang membedakan adalah lambang dan gambar dari setiap kartu.
Storm baru sadar mengapa badut ini tidak menggunakan kartu Tarot sebagai media ramalnya.
"Kau punya kartu tarot bukan?
"Mengapa kartu ini, Arcana Emperor yang kau sebutkan tadi sebagai pilihannya?"...
Jester menyungging senyum kecutnya.
Sudah dia duga tuan Rem menanyakannya. Maklum saja setiap ada yang meminta untuk dia ramal, menanyakan hal serupa.
Dengan menenangkan hatinya terasa takut,
Jester berkata.
"Kartu tarot bukan levelnya lagi tuan Rem...
"Kartu itu terlalu kuno sebagai media ramalan saat ini, beda zaman jika membahasnya!"
Rupanya kartu Tarot saat ini dijadikan sebagai permainan kartu biasa saja. Kartu yang menjadi metode ramal diera peradaban abad pertengan kuno dahulu kala itu.
Sudah tidak berfungsi lagi. Dengan kata lain kartu Tarot saat ini tidak ada nilainya sama sekali daripada kartu Arcana Emperor.
Jelas kartu Arcana Emperor jauh lebih efektif daripada kartu tarot sebagai metode ramalan saat ini.
"Kartu Arcana Emperor jauh mengungguli kartu tarot,
"Tak hanya simbol pengertian, lambang, gambar yang penuh makna...
"Kartu Arcana Emperor melambangkan, New times in the world's future!"
Kartu Arcana tidak hanya melambangkan kartu populer saat ini. Tetapi juga memiliki makna era baru didunia masa depan.
Seperti dunia saat ini dimana teknologi jauh lebih canggih dari semua era. Pemikiran kuno juga akan dianggap candaan belaka bagi semua orang.
"Secara teori kartu yang kau sebutkan tadi memang memiliki makna tersendiri bagi setiap simbolnya,
"Akan tetapi dunia tetaplah dunia, selama apapun era bumi akan tetap ada sebelum harus hancur dengan sendirinya!"...
Storm meletakkan beberapa kartu keatas meja lalu menghela nafas ringan.
Baginya setiap zaman maupun era mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing masing. Zaman dimana era masih belum mengenal apa teknologi canggih, mungkin jauh lebih damai kehidupan yang mereka jalani.
Tidak seperti sekarang ini.
Dunia sudah memasuki era baru, masa depan menanti didepan mata. Semua teknologi serba canggih juga modern, bahkan ada sewaan apartemen dibulan ataupun planet Mars.
Dunia saat ini yang dihormati ialah kekuasaan. Mereka yang tidak mempunyai harapan, hanya akan berakhir hidup dalam kesengsaraan tiada akhir.