---
"Stupid Person
Bab 1: Tidak Semua Orang Bodoh Itu Tahu Kalau Dia Bodoh
Harun bangun jam delapan pagi dengan perasaan bangga. Hari ini dia berhasil menyetel alarm—di microwave. Memang tidak berbunyi, tapi angka 08:00 terpampang jelas, dan menurutnya itu sudah cukup.
"Genius," katanya sambil tersenyum, membuka kulkas untuk mencari kopi. Yang dia temukan hanyalah nasi semalam dan sebotol saus sambal kadaluarsa. Tanpa ragu, ia mencampur keduanya, memanaskannya di magic jar, dan menyebutnya "nasi goreng fusion".
Semua orang menganggap Harun bodoh. Ibunya bilang Harun adalah "eksperimen Tuhan yang gagal upload". Ayahnya lebih positif—katanya Harun seperti kucing: hidupnya mungkin aneh, tapi selalu jatuh berdiri. Walau kenyataannya, Harun sering jatuh dan tidak berdiri-berdiri lagi. Pernah terpeleset sabun di kamar mandi dan tidur di sana semalaman karena mengira itu kasur air versi tropis.
Namun Harun tidak peduli. Ia percaya hidup itu bukan tentang pintar atau bodoh. Hidup itu soal... eh... soal apa ya?
Ia lupa.
Tapi tak apa.
Hari ini, Harun akan melamar kerja sebagai Manajer Strategi di sebuah startup yang bahkan dia tidak tahu produknya apa.
Dan kamu tahu apa yang terjadi?
Dia diterima.
---