Anak laki laki itu perlahan membuka matanya, hal pertama yang dia lihat adalah seseorang mengenakan Armor merah tampak terbang diatas udara sana.
Meski Hero itu bukanlah Rizen pahlawan yang dia kagumi, tetapi anak itu senang karena ada salah satu Hero datang dan menyelamatkannya dari bahaya.
Dengan penuh semangat anak itu berteriak kencang, memanggil Hero dengan rasa terima kasihnya menyelamatkannya dari serangan monster jahat.
"Terima kasih Hero!"
Teriaknya dengan suara lantang, bahkan terdengar oleh semua orang.
Orang tua dari anak itu segera berlari menuju kearahnya, dan keluarga kecil itu akhirnya terkumpul bersama.
Mereka bersama sama mengucapkan rasa terima kasih mereka kepada Hero berarmor Merah itu. Jika tidak ada dia mungkin saat ini mereka berduka atas hilangnya buah hati mereka.
"Terima kasih tuan Hero, anda adalah ksatria pelindung bumi yang perkasa!"
"Tolong kalahkan monster jahat itu, tuan Hero!"
Ucap sang suami sedikit berteriak, dan diangguki oleh anak dan istrinya itu.
Semua orang juga meneriakkan Hero berarmor Merah itu, memberinya semangat dan kepercayaan penuh terhadapnya untuk mengalahkan monster raksasa itu.
Kini mereka semua sama sama meneriakkan nama Hero itu sebagai 'Sang Armor Merah'. Mereka semua memintanya untuk mengalahkan monster serigala raksasa itu.
"Kupingku terasa geli?"
Storm mengorek kuping telinganya, dia tidak senang dipuji apalagi dianggap sebagai Hero.
Dikarenakan saat ini kota tempat dimana dia singgah, Storm harus menerima panggilan itu. Dia dianggap sebagai Hero meski sebenarnya dia hanyalah pelayan restoran biasa.
"Aku kira Elicia musnah bersama restoran Foodfris?"
"Betapa bodohnya aku terlalu berfikir berlebihan, jika hawa monster yang kurasakan tidak sekuat sebelumnya!"...
Storm mengangkat bahunya dengan malas, dia mengira monster itu sangatlah kuat sekali hingga mampu meratakan kota ini dalam sekejab.
Namun perkiraannya salah, kota ini sama sekali belum hancur bahkan hanya separuh dari semua bangunan masih utuh.
Monster itu pastinya belum menunjukkan kekuatan sejatinya, dia hanya bermain main saja dengan memperlambat invasinya.
"Baiklah, lawanmu adalah aku monster!"
"Whusssh!
Storm memperlihatkan aura kuatnya yang menyinari apa saja dengan cahaya merah tua menyilaukan.
Storm siap harus bertarung menghadapi monster bernama Asreraseraws itu. Demi menyelamatkan kota ini dari kehancuran, dia rela melemahkan dirinya sendiir dan dianggap sebagai Hero berarmor Merah.