"ERLAN, AKU CARIIN KAMU KEMANA AJA? kita jadi malam minggu kan?"
bangs4t!
Erlan tidak jadi berubah dia tetap Erlan yang tidak akan pernah menyukai Maura.
wanita yang memanggil Erlan itu bernama Safa Anatasya anak dari wakil kepala sekolah. dia memang menyukai Erlan bahkan Safa lebih di dukung guru-guru untuk mendekati Erlan secara, Safa pintar dalam semua mata pelajaran benar-benar perpaduan yang pas untuk menjadi pasangan Erlan.
"aku tidak ada menyetujui hal tersebut." bantah Erlan kepada Safa. entah kenapa, dia menjadi deg-degan karena ditatap Maura dengan tatapan mengintimidasi. baru saja ia ingin berdamai namun malah diuji seperti ini, aduh kacaww!
"gua duluan."
Maura langsung pergi begitu saja. Erlan mencoba untuk menahan namun yang didapatkan oleh nya adalah tatapan sinis dari Maura.
"kamu mau kemana Erlan? ngapain sih, ngejar cewe kaya dia?" sinis Safa sambil menatap punggung Maura yang lama lama hilang dari pandangan karna sudah pergi menjauh. saingan terberat Safa adalah Maura.
dia bisa menghilangkan dan mengalahkan cewe-cewe yang menyukai Erlan namun tidak dengan Maura. dia selalu kalah kalau berhadapan dengan Maura dan selalu tidak suka kalau Maura lebih menonjol dari dirinya.
FLASHBACK ON,
pagi hari yang cerah ini sekolah Nusa Bangsa mengadakan lomba menyanyi. bahkan, sekolah luar juga boleh ikut lomba ataupun sekedar untuk menonton pertandingan tersebut. peserta dari Nusa Bangsa ada Safa dan Maura mereka berdua yang lolos dalam seleksi.
perlombaan sudah selesai, tinggal menunggu pengumuman siapa yang mendapatkan juara tahun ini. Safa dan pendukungnya sudah heboh bahwasanya mereka yakin kali ini Safa yang akan memenangkan nya. sementara Maura santai sambil terus berdoa agar bisa menang untuk kesekian kalinya.
"PEMENANG MENYANYI PADA TAHUN INI ADALAH MAURA DARI SEKOLAH NUSA BANGSA" ucap mc yang langsung disambut teriakan bahagia dari murid-murid Nusa Bangsa beserta Maura dan tim.
Karina yang berada disana dan mendukung Maura juga ikut merasa bahagia sekaligus bangga melihat sahabatnya menang.
sementara Safa? wajah nya sudah masam dan dia masih belum bisa mengalahkan Maura. untuk saat ini Maura lebih unggul dari pada dirinya.
"kamu gapapa kan Safa?" ucap Hani, teman baik Safa.
"menurut lu? gua baik baik saja setelah melihat Maura disana ketawa-ketawa? gila, yuk cabut!" balas Safa yang mengajak Hani untuk meninggalkan tempat itu. mereka berdua keluar dengan hati yang kacau dan merasa dikalahkan.
FLASHBACK OFF.
"Safa, kamu kenapa disini sendirian?"
dia yang merasa terpanggil langsung tersadar dalam lamunannya. Safa langsung melihat kesana kemari untuk mencari keberadaan Erlan. kemana dia? kok menghilang?
Hani yang sadar akan sikap bingung Safa langsung membuka suara, "kamu lagi nyariin Erlan yaa?" ucap nya yang langsung diangguki oleh Safa.
"dia tadi pergi terus aku liat kamu sendiri disini jadi, aku langsung nyamperin deh" jelas Hani.
"lu kok engga nahan dia?"
"buat apa Safa? kan kamu tahu kalau Erlan galak. aku mana berani buat nahan-nahan dia."
Safa yang mendengar hanya bisa menarik napas nya dengan dalam-dalam. apa yang dikatakan Hani ada benarnya, Erlan memang dikenal orang yang sangat galak dan cuek jadi siapapun akan merasa takut untuk sekedar menyapa Erlan.
***
"lu kenapa? bukannya ceria ini malah masam gitu." oceh Karina yang melihat Maura berubah menjadi cemberut setelah berkata dengan Erlan. kan, seharusnya, dia bahagia? bukan malah masam-masam seperti ini.
"gua kaya nya emang harus benar-benar ngelupain Erlan deh, tadi pas ada Safa aja dia mau malam mingguan. siapa yang engga kesel coba? gua udah mulai percaya kalau dia mulai jatuh cinta eh, ini malah dijatuhkan sejatuh-jatuhnya." jelas Maura dengan emosi yang sangat meningkat.
dia mencoba mengatur napas agar lebih tenang dan tidak terbawa emosi lagi pula, dia dengan Erlan memang tidak ada hubungan apa-apa jadi seharusnya dia juga tidak boleh marah kalau Erlan dekat dengan cewe lain.
tetapi, tetap saja! dia cemburu.
"kaya gatau Safa aja lu. dia itu kan cegil nya Erlan juga,"
Maura menoleh ke arah Karina dengan wajah yang lesu dan tidak bersemangat. "mereka katanya mau malam mingguan Karina, gimana gua engga cemburu coba?"
"kalau Erlan cinta nya sama lu, Safa bisa apa?"
deg
benar juga apa yang dikatakan Erlan namun, masalahnya, Erlan udah cinta sama dia?
memikirkan Erlan memang tidak ada habis-habisnya. selalu ada aja akar-akar yang harus ditebas dengan tuntas contohnya seperti ini.
"dia cinta gua?"
Karina langsung mengangguk kepalanya dengan cepat. dari feeling seorang wanita dia sangat yakin seratus persen kalau Erlan sudah jatuh cinta pada Maura.
"hei, ayo masuk! kalian mau disana terus?"
mendengar suara yang familiar langsung membuat mereka berdua kegirangan karena yang tadi berbicara adalah Gio, abang Maura dan cowo yang disukai Karina.
mereka berdua langsung bergegas ke arah mobil Gio dan langsung masuk ke dalam. Maura duduk disamping Gio sementara Karina berada dibangku kedua.
"abang kok jemput Maura? padahal tadi aku mau ke Rumah Sakit bersama Karina."
"wah, berarti tepat dong? abang udah jemput kalian berdua jadi kamu dan Karina engga perlu repot-repot mesan gojek lagi karena udah ada abang yang mengantar kalian." ucap Gio yang langsung diangguki oleh Maura dan Karina.
mereka terdiam sejenak. "abang udah ketemu sama yang namanya Anita." ucap Gio yang langsung membuat Maura menganga. Anita? perempuan yang bersama Papa nya kemarin?
"siapa Anita? abang kenal sama wanita itu?"
pertanyaan dari Maura membuat Gio berpikir keras. apakah ia harus jujur soal Anita kepada Maura? namun, kalau dia jujur apakah bakal baik-baik saja? ia takut semuanya bakal semakin kacau.
"Abang kok diam? aku nanya Anita itu siapa bang?"
lebih baik ia tidak mengatakan sekarang soal Anita. iya, itu sudah pilihan yang tepat untuk belum mengatakan jujur kepada Maura.
"eum, Abang engga kenal sama Anita. tadi cuma ketemu sama Papa dan wanita yang bernama Anita." jelas Gio.
Maura menatap Gio sekali lagi, dia tahu kalau Abang nya mengetahui semuanya namun, Gio berpura-pura tidak tahu baiklah kita lihat saja nanti pasti Gio akan jujur pada Maura tentang semuanya.
RUMAH SAKIT SEHATI,
akhirnya, mereka bertiga telah sampai di tempat Mama nya dirawat. begitu sampai, mereka melihat ada sang Papa disana sambil menyuapi makan Mamanya.
momen ini cukup membuat Gio dan Maura kaget karena diantara mereka berdua seolah-olah sedang tidak terjadi apa-apa. ada apa dengan Mama? dan kenapa Papa masih baik ke Mama yang nanti nya akan diceraikan nya.
"eh, kalian sudah pulang. ada nak Karina juga? sini-sini duduk dan Salim dulu sama Papa." ucap Mama yang langsung dituruti oleh mereka bertiga walaupun, Maura dan Gio sangat malas untuk bertemu bahkan sekedar menatap Papa nya saja mereka sudah muak.
Maura pikir, keluarga mereka akan sampai kakek nenek atau maut yang memisahkan namun semuanya salah. keluarga mereka dipisahkan karena datang nya cinta pertama Papa.
demi apapun, Maura membenci wanita yang bernama Anita.
"kamu sehat sayang?"
Maura menoleh ke arah Papa nya lalu mengangguk dengan malas. "mah, aku sama Karina ke kantin dulu yaa? soalnya laper banget belum ada makan dari tadi."
"kamu ini kebiasaan. sudah sana makan dulu!" Maura mengangguk dan langsung mengajak Karina untuk pergi dari tempat itu.
"Papa gua selingkuh Karina."
Karina spontan menganga tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Maura. selingkuh? bagaimana bisa keluarga yang dilihatnya selalu mesra dan Cemara bisa hancur begitu saja?
GILA!
lebih gila dari keluarga nya yang memang sudah hancur dari awal.
"lu seriusan?"
"apa tampang gua kelihatan bercanda? dia selingkuh sama cinta pertama nya. si Anita Anita itu." ucap Maura dengan kesal.
"siapa namanya?" tanya Karina balik dia seperti kenal dan familiar dengan nama yang baru diucapkan oleh sahabatnya.
"Anita."
Anita? seperti nama Mamanya Erlan?
'ga mungkin Mama Erlan selingkuh dengan Papa nya Maura. ga mungkin!' batin Karina sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
BERSAMBUNG.
dukung terus cerita aku yaa teman teman, silahkan keluarkan komen komen bawel kalian. aku tunggu yaaww